Selasa, 21 Agustus 2007

PLAN OR DIE !!!!

Nothing stand still,
Progress or Deteriorate
Decay and Die.

”Trade In” Electronic Product

Jualan dengan cara menukar barang bekas dengan yang baru sering diistilahkan sebagai Trade In atau tukar tambah, barang lama dihargai sekian ratus ribu rupiah dan konsumen dapat membeli barang merek tertentu dengan harga khusus.

Dari kacamata produsen, program atau strategi Trade In memberikan hasil yang lumayan.
penjualan produk bisa meningkat 30-50 persen.

Motivasi perusahaan electronic menggelar trade in adalah masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan menyimpan produk-produk lama di rumah, tak terkecuali produk elektronika. Tidak dibuang ke tempat sampah, tetapi justru disimpan di dalam rumah menjadi barang bekas dan tidak terpakai. Berangkat dari pemikiran mengubah kebiasaan tersebutlah, strategi tukar tambah di jalankan.

Glen L.Urban dan Steven H.Star (1991) dalam bukunya Advanced Marketing Strategy gamblang menguraikan empat strategi pemasaran (marketing) ditinjau dari dua elemen, yakni produk dan pasar. Untuk produk terbagi atas dua yaitu produk yang telah ada (existing) dan baru (new), sementara pasar juga digolongkan atas pasar baru (new) dan pasar yang sudah ada atau eksis (existing).
Dari dua elemen tersebut, Urban dan Star merinci empat strategi yang dapat dilakukan oleh pemasar. Apabila produk sudah ada (existing) begitu juga dengan pasar sudah eksis, maka strategi yang paling tepat adalah penetrasi. Sedangkan untuk produk yang sudah eksis, namun pasarnya belum ada (baru), Urban and Star mengusulkan strategi New Market (menciptakan pasar baru).
Masih ada dua strategi lagi yakni New Product (mengeluarkan produk baru) untuk pasar yang sudah eksis tetapi produknya baru, dan strategi Diversifikasi untuk pasar dan produk yang sama sekali baru.
Untuk strategi Trade In lebih tepat digolongkan sebagai strategi Penetrasi. Ini berangkat dari alasan bahwa pasar untuk produk electronic, dan produk premium lainnya, sesungguhnya telah ada hanya saja volumenya terbatas. Untuk meningkatkan volume pasar dan menggaet lebih banyak pembeli, maka strategi penetrasi adalah jawabannya.


Banyak produsen elektronik yang melakukan strategi Trade In, karena melihat di Indonesia ada beberapa lapisan pasar.
Pertama, adalah pasar barang-barang baru (new).
Kedua, adalah pasar replacement (strategi trade in dapat dijalankan) di mana orang mengganti barang lama miliknya menjadi barang baru.
Pasar ketiga, adalah pasar barang bekas (used product).
Seperti telepon genggam atau handphone, di mana produsen berupaya memperpendek daur hidup (life cycle) untuk produk-produk handphone.

(Dikutip dari KORAN SINAR HARAPAN)

Sabtu, 07 Juli 2007

Marketing Plan

Bisnis tidak lepas dari profit.
Profit tercipta dari hasil perpaduan yang menimbulkan suatu kasus terjadinya hasil.
Maka Rencana suatu strategy harus diawali dengan " Marketing Plan"
" Apakah itu Marketing Plan ???